Pengenalan Digispark, Arduino Terkecil di Dunia

Pengenalan Digispark, Arduino Terkecil di Dunia

9d19310763171b0d958d23a18b3d7e1c_400x400Arduino, board mikrokontroler kini semakin menjamur penggunaannya untuk berbagai macam project – project embedded hingga robotik. Sifatnya sebagai perangkat keras sumber terbuka, membantu penyebarannya yang  pesat, hingga banyak sekali diproduksi board – board arduino versi clone dengan harga yang relatif murah ketimbang versi orisinalnya, namun dengan kualitas yang tidak jauh berbeda.
Arduino Uno, misalnya – yang biasa digunakan oleh mereka yang baru belajar arduino- dihargai hanya pada kisaran 90ribuan. Bandingkan dengan versi orisinalnya dari itali seharga 300 ribuan dengan spesifikasi dan kemampuan yang sama persis.
Efisiensi kadang menjadi masalah juga bagi para hobyist ataupun engineer yang ingin mengimplementasikan project arduino untuk keperluan – keperluan praktis, semisal pot pintar, yang hanya membaca masukan dari sensor kelembapan tanah sehingga hanya menggunakan tidak lebih dari 2-3 port saja, namun dengan menggunakan arduino uno bahkan arduino nano sekalipun akan menjadi overkill karena akan banyak port yang tak terpakai.
Lalu bagaimana solusinya?
Kini ada Digispark, sebuah board yang lahir dari project di kickstarter- dengan jantung pengendali ATtiny85. Mikrokontroler 8-bit keluaran Atmel yang memiliki frekuensi maksimum 20MHz. ATtiny85 hanya memiliki total 8 kaki pin terdiri dari VCC, GND, Reset dan 5 pin I/O.
Berikut Penampakan dari Digispark
1058543_14e4ee25-8836-423c-af78-7b79bb2e5e83

Ukurannya yang sekeping uang logam 500 rupiah, merupakan pilihan tepat untuk membuat proyek kecil dan sederhana. Dan harganya yang ekonomis juga merupakan pilihan tepat  bagi mereka yang ingin belajar Arduino dengan harga murah, karena spesifikasi yang dimiliki sudah cukup untuk kita belajar berbagai fungsi pada mikrokontroler.
Berikut Spesifikasi yang dimiliki Digispark
  1. Mendukung Arduino IDE 1.0+ (OSX/Win/Linux).
  2. Dapat dicatu menggunakan sumber eksternal 5volt atau 7-15 volt. (direkomendasikan dibawah 12 V)
  3. Sudah terdapat regulator 5V 500mA on Board.
  4. Built-in USB
  5. Memiliki 6 Pin I/O (2 pin diantaranya digunakan sebagai USB hanya jika program digunakan berkomunikasi secara aktif dengan USB. meskipun begitu, kita masih bisa menggunakan ke – 6 pin meskipun  sedang memprogram melalui USB)
  6. 8k Flash Memory (sekitar 6k setelah diisi bootloader)
  7. I2C dan SPI (via USI)
  8. 3 pin PWM
  9. ADC pada pin 4
  10. 1 LED indikator daya dan LED testing
Bagaimana? Ingin mencoba digispark? Pada tulisan berikutnya saya akan membahas bagaimana memulai memprogram dengan Digispark
Salam elektronika.!

Popular posts from this blog